Pokok bahasan mengenai APA ITU ME dalam posting blog BIMBINGAN KATOLIK ini saya ambil dari TEKS MISA GEREJA KATOLIK PAROKI ST. PETRUS PURWOSARI YANG BERALAMAT DI JL. SLAMET RIYADI NO.370 SURAKARTA KODE POS 57141 HARI SABTU-MINGGU, 8-9 NOVENBER 2014 DARI HALAMAN 12 POJOK KATEKESE BAGIAN IV - HUKUM.
Apakah kalian ingin mengikuti informasinya yang lebih lengkap mengenai apa itu ME? kalau jawabannya iya, silahkan kalian simak tulisan dibawah ini!
Apa itu ME?
Tanya :
Romo Hardi Yth.,
Saya pernah mendengar bahwa di Gereja [Katolik] kita ada sebuah lembaga yang mempunyai program membina hubungan perkawinan, Kalau tidak salah namanya ME [Marriage Encounter]. saya ingin mendapatkan informasi yang jelas mengenai pelayanan yang mereka [ME] berikan.
Jawab :
Saya akan memberikan keterangan singkat mengenai gerakan cinta kasih yang di sebut ME. Gerakan ini muncul dari keprihatinan seorang pemuda Spanyol yang bernama Gabriel Calvo pada tahun 1960 an terhadap situasi kaum muda dan pelajar yang dibimbingnya. Ia menemukan bahwa kesulitan-kesulitan yang timbul dalam diri anak-anak bimbingannya berhubungan erat dengan kehidupan orang tuanya. Pastor Gabriel Calvo sampai pada kesimpulannya bahwa untuk menangani anak muda, harus dimulai pada orang tua sebagai suami-istri. dari situ, lalu ia mengadakan pertrmuan-pertemuan [week end] untuk pasangan suami istri.
Dengan week end tsb, para pasangan [didampingi oleh tim dari pasutri dan seorang imam] dilatih secara sistematis untuk berkomunikasi mengenai beberapa hal yang penting, yang ada didalam kehidupan suami istri. Komunikasi yang dihayati dalam week end tsb bukan pertama-tama komunikasi yang bersifat rasional, apalagi basa-basi, melainkan komunikasi yang terbuka, jujur, dan mendalam sampai tingkat perasaan dan hati.
Meski demikian, ME bukanlah bengkel yang mampu memperbaiki relasi suami istri yang sudah terlanjur parah. ME hanya mau meningkatkan relasi yang sudah ada diantara suami istri agar menjadi lebih baik. Maka, jika hubungan suami istri sudah rusak terlalu parah, cara mengatasinya sebaiknya bukan lari ke ME, tetapi berkonsultasi ke psikolog atau berobat ke psikiatrer yang secara profesional mungkin lebih bisa membantu.
0 komentar:
Posting Komentar